UIC College of Fashion Menyulam Budaya ke dalam Desain Masa Kinidi IFW 2025
- Rinna Melati
- 3 days ago
- 3 min read

Di tengah gemerlap catwalk dan sorotan lampu Indonesia Fashion Week (IFW) 2025,
hadir sebuah koleksi yang tak hanya memamerkan gaya, tetapi juga merayakan identitas. Melalui tema “The
Spirit of Keraton Jogjakarta,” UIC College of Fashion menghadirkan karya-karya yang menyulam warisan
budaya ke dalam desain masa kini, sebuah pernyataan visual dari generasi muda yang berpikir global, namun
berpijak kuat pada akar lokal.
Delapan desainer muda tampil membawakan karya yang bukan hanya indah dilihat, tetapi juga kaya makna.
Melalui siluet yang berani, struktur eksperimental, dan eksplorasi tekstil yang mendalam, mereka menjadikan
runway IFW 2025 sebagai ruang kontemplatif, tempat di mana tradisi bertemu imajinasi, dan gaya menjadi
bahasa ekspresi diri.
Para desainer muda tersebut adalah dua mahasiswa senior, Karen Paige dan Caithlyn Andreas Lim, serta enam
mahasiswa junior: Eugenea De Sade Basia, Gabriella Ixchel Bain, Danica Abellafaiza Iswara, Annabelle Olivia,
Cella Amanda Gaotama, dan Jeima Aleyya Haudy.
Dari Jogja ke Runway: Ketika Warisan Jadi Wawasan
Sebagai bagian dari USG Education, UIC College dikenal sebagai pelopor program jalur internasional dalam
pendidikan fashion. Mahasiswa memulai studi di Indonesia dan memiliki opsi untuk melanjutkan ke luar negeri.
Pendekatan ini memberikan mereka fondasi yang kuat—baik secara teknis maupun konseptual dalam
menciptakan karya yang mampu menjangkau pasar global tanpa meninggalkan akar budaya.
Tahun ini, dua mahasiswa senior Karen Paige dan Caithlyn Andreas Lim tampil sebagai wajah utama UIC
College di IFW. Keduanya mengeksplorasi warisan Keraton Yogyakarta dengan narasi personal yang kuat dan
kreatif.
Waves of Pearls: Simfoni Pantai Selatan
Karen Paige mempersembahkan koleksi Waves of Pearls, yang terinspirasi dari upacara adat Mitoni dan
keindahan Pantai Selatan Yogyakarta. Palet warna pasir, putih transparan, dan krem lembut berpadu harmonis
dalam busana yang memancarkan feminitas, ketenangan, dan kekuatan alam.
“IFW 2025 adalah platform ideal untuk memperkenalkan brand saya. UIC College telah memberi saya fondasi
kreatif sebelum melanjutkan tahun terakhir studi di UK,” ujar Karen.
Mono – Legacy: Elegansi dalam Struktural Minimalis
Koleksi Mono – Legacy karya Caithlyn Andreas Lim tampil dramatis dengan dominasi warna hitam dan
permainan struktur korset yang mencuri perhatian. Karyanya merefleksikan kekuatan perempuan serta
reinterpretasi nilai-nilai Keraton dalam konteks modern. “Fashion bagi saya adalah bentuk bercerita. IFW adalah panggung nyata bagi impian saya, dan UIC telah menjadi ruang tumbuh yang luar biasa,” ungkap Caithlyn.
Generasi Baru, Suara Baru
Tak hanya para senior, enam mahasiswa junior UIC College juga berhasil menembus panggung IFW—sebuah
pencapaian yang jarang terjadi dalam dunia pendidikan. Mereka adalah Eugenea De Sade Basia, Gabriella
Ixchel Bain, Danica Abellafaiza Iswara, Annabelle Olivia, Cella Amanda Gaotama, dan Jeima Aleyya Haudy,
kehadiran mereka menunjukkan bahwa kreativitas tak mengenal batas usia maupun jenjang akademik.
“Bagi kami yang masih di tahun awal, ini bukan sekadar ajang pameran. Ini validasi bahwa karya kami layak
didengar,” ujar Eugenea, salah satu desainer junior yang terlibat.
Mengintegrasikan Budaya, Bisnis, dan Estetika
Kepala Kampus USG Education BSD, Aimee Sukesna, menekankan bahwa keberhasilan ini bukan hanya hasil
kreativitas semata, tapi juga kurikulum yang menyatukan aspek budaya, keberlanjutan, dan strategi bisnis. “Kami
membekali siswa agar tidak hanya menjadi desainer, tapi juga pemikir strategis yang peka terhadap isu-isu
global dan nilai lokal.”
Adhirama G. Tusin selaku CEO dari USG Education, menambahkan, “Pendidikan fashion tidak hanya berorientasi pada estetika. Harus ada kesadaran sosial, keberlanjutan, dan narasi pribadi. Kami berkomitmen mencetak talenta yang kreatif, reflektif, dan siap membawa budaya Indonesia ke panggung dunia.”
Juru bicara IFW pun mengakui kontribusi UIC College tahun ini, “Keterlibatan mahasiswa UIC College memberi
warna baru dan semangat segar di IFW 2025. Mereka membawa sentuhan budaya Indonesia yang sudah turun
temurun dan sangat inspiratif dan penuh potensi.”
Catwalk Hari Ini, Visi untuk Esok
IFW 2025 menjadi lebih dari sekadar ajang peragaan busana bagi UIC College of Fashion. Ini adalah panggung
untuk menyuarakan nilai, menyulam identitas, dan membentuk masa depan industri kreatif. Di balik tiap jahitan,
ada mimpi. Di balik tiap karya, ada suara. Dan suara para siswa UIC College ini lantang, berkelas, dan siap
menggema lebih jauh.
Melalui IFW 2025, UIC College of Fashion sekali lagi menegaskan perannya sebagai inkubator talenta kreatif,
melahirkan desainer muda yang berani menyulam masa depan dari akar budaya mereka sendiri.
コメント